Tiadanya Ide
Bentuk
nyata penyusunan sebuah kegiatan adalah niat. Niat dalam hati dan juga pikiran
lapang yang harus memadai. Dalam definisi yang ghaib, sesuatu hadir di kepala.
Sesuatu tersebut ditelaah. Bagaimana ia bisa muncul. Darimana ia berasal. Lalu
tumbuhlah menjadi sebuah pemikiran cerdas. Dari yang awalnya terngiang-ngiang.
Karena sudah jenuh mengganggu lalu mulai menitih jejaknya. Dengan dituangkan di
sebuah karangan. Tulisan. Tidak panjang. Namun ada makna yang dalam.
Tulisan
itu berkat sebuah gagasan. Dari suatu pengalaman dan realita yang terjadi. Lalu
hendak ingin cepat ditulis agar menjadi sejarah telah memikirkan hal tersebut.
Dari suatu realita jadi karangan nyata. Begitu terus menerus hingga semuanya
kelar. Kehidupan yang fana ini ditulisnya maupun dirangkum nya dalam sebuah
karya. Dimana banyak orang membaca. Tapi tiada yang tau artinya. Sulit memang.
Lalu
pembahasannya adalah bagaimana jika pemikiran yang harusnya terngiang-ngiang
itu tidak hadir?. Karena apa. Karena kesantuy-an dalam memaknai hari. Mengalir
seperti air? Bukankah hidup ini perlu dimaknai. Bagaimana mungkin itu bisa
terjadi? Iya bisa. Alasannya cukup relevan. Kesibukan. Sibuk dalam artian
urusan apa? Ada. Tapi tak perlulah dijelaskan. Memang ada yang peduli. Kadang orang
cuma ingin tau saja bukan untuk perduli.
Ide itu
lama tak datang. Lalu datang dengan sendirinya. Tak diundang. Mungkin hanya
sepatah atau dua patah kata. Lalu menunggu begitu saja. Menunggu kejelasan
untuk dijabarkan. Kadang kejelasannya lama sekali. Hampir sebulan. Tapi yam au bagaimana
lagi. Takdir bertemu saat kepikiran untuk menggarap dan ide yang terus
berceloteh dalam kepala.
Gada ide memang bikin stuck
ReplyDeletewow benarkah..mkasih min jadi tau saya skrang
ReplyDelete