#13 Harapan yang Berlebihan

 Harapan yang Berlebihan


            Bermula dari sebuah senyuman iseng. Lalu merekah dengan mendapat balasan senyum yang sama. Lambaian tangan digerakkan bukan pertanda akan pergi namun akan kembali lagi. Jantung yang berdegup kencang tak kuasa menahan ceria yang ada. Sebuah sindiran dan beberapa tatapan sinis hanya malah tambah membawa kesan tawa luar bagi pelaku. Namun hatinya seakan ingin mengulang hal yang sama dan kembali menatap mata yang sama. Walaupun sudah terpisahkan oleh jarak dan rentang waktu yang jauh dan lama. Akankah takdir akan seperti yang diidamkan?
            Seulas senyum kembali muncul saat melihat sebuah cerita yang sama. Namun lebih perfeksionis dan menggugah jiwa. Seakan ada bayang-bayang memungkinkan suatu hati untuk terus betanya, mencari dan berdoa agar jawaban cepat bertemu. Kian lama semakin pudar rasanya. Namun tiba-tiba hadir lagi dengan sesuatu yang datang tak diundang namun dirindukan hati. Mengetahui apa yang terjadi dengan membaca semua konteks. Visual yang sering muncul di pikiran namun tak ditemukan mata.
            Ada lagi hal yang membuat sirna. Hanya dalam hitungan beberapa minggu saja. Ternyata bertemu manik mata yang baru. Membayangi diri saat sekali dua kali pernah berjumpa. Tatapan mata mengandung indungk tanya. Buyar semua sudah cerita lalu. Perbedaan yang sangat mencolok lagi-lagi dalam rentang usia. Mimpi yang ingin seseorang wujudkan menjadi persamaan mimpi seseorang yang baru dibangun. Semua ini tentang urutan kala dan perasaan hati.
            Seragam putih yang membawa rona wibawa. Disertai atribut keren hasil perjuangan diri. Topi yang tak semua orang miliki. Melambung tinggi membawa sejuta kenangan. Meninggalkan orang tersayang. Memantapkan hati melayani tugas mulia. Dengan segala tanggung jawab yang dipikul di pundak. Dan seseorang yang selalu menunggu nan bertanya keadaannya apakah baik-baik saja. Dan bagaimana nanti kelanjutan takdir mereka.
            Seolah bisu untuk berkata. Mata yang kian mencari jawaban yang tak pasti. Melihat betapa kurang mantap diri. Membuat canggung sebuah khayalan. Namun takdir tidak ada yang dapat melawan. Perasaan yang kian bersemu semoga mendapat kabar baik. Bukan sebuah ancaman dan penderitaan. Namun membawa sedikit kebahagiaan yang dinanti. Bersanding dalam rasa yang sama walaupun penuh dengan duka, luka, suka dan misteri.

Comments

Post a Comment