Nama : Nurul Afifah Pradiva
NIM : E3119101
Program Studi : D4 Demografi dan Pencatatan Sipil
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Semester : 2
Hasil Diskusi
1. Banjir dan genangan
Arti kata banjir : berair banyak dan deras, kadang- kadang meluap. Banjir itu airnya mengalir dan air tersebut bisa mengayutkan barang-barang, dan akan dilakukan tindakan pengungsian. Volume air yang mengalir sangat besar.
Arti kata tergenang : terhenti mengalir. Sementara genangan hanya sekian jam, lalu surut. Aliran air yang tersumbat di permukaan tanah yang rendah, dan dapat surut dengan cepat.
2. Maksud dan niat
Niat bisa sama dengan maksud tetapi dalam penggunaan kata tersebut niat bisa tidak sama dengan maksud.
3. Kata yang memuai
-kata yang dapat menimbulkan salah paham
Teks opini memiliki makna tersurat maupun tersirat tergantung pada masalah apa yang dibahas. Dan juga dalam pemahaman maksud dari teks tersebut akan berbeda pada setiap orang. Pembaca juga bebas apakah setuju dengan pendapat penulis maupun tidak setuju dengan pendapat penulis.
Dalam menggunakan kata-kata memang penting untuk memerhatikan KBBI, terutama dalam situasi formal. Sedangkan jika suatu kata itu memuai atau melenceng dari arti yang sebenarnya, selama seseorang yang saling berbicara tersebut dapat mengerti maksud perkataan satu sama lain, itu tidak masalah karena dalam percakapan sehari-hari pun kita juga sering menggunakan kosa kata yang melenceng artinya dari KBBI namun masih saling paham. Penggunaan kata yang sesuai dengan KBBI sangat tepat jika digunakan dalam situasi formal seperti rapat, konferensi, dan lain sebagainya, agar tidak menimbulkan kesalahan yang berakibat fatal. Sedangkan untuk percakapan mampu memahami satu sama lain, dirasa tidak masalah jika ada beberapa kata yang tidak sesuai dengan KBBI.
Kita tidak harus selalu menggunakan kata baku karena akan menyebabkan kesan kaku pada lawan bicara kita. Penggunaan bahasa baku mungkin lebih difokuskan pada acara-acara tertentu yang bersifat formal.
Dan pemuaian yang terjadi pada sebagian kata-kata tersebut terjadi karena berkembang bahasa kita dan itu sah-sah saja. Karena tujuan utama dari berkomunikasi adalah menciptakan pemahaman bersama. Selagi lawan bicara kita paham maksud kita, itu tidak masalah.
Kita dapat menggunakan kata yang tidak sesuai dengan KBBI pada situasi non formal selama kita masih paham dengan apa yang sedang dikomunikasikan.Kata tidak baku boleh dipakai dalam menulis opini namun kaidah penulisannya seharusnya ditulis miring untuk menandainya.
Pendapat Pribadi
Penggunaan kata tidak baku di dalam teks opini, sah-sah saja, asalkan diberi tanda miring. Selain untuk terlihat menarik kata-kata tersebut tidak terkesan monoton di dalam teks opini. Karena sejatinya teks opini merupakan pendapat dari si penulis. Agar tulisan tidak terkesan kaku.
Selain itu pada 3 teks opini tersebut ada beberapa kata yang hampir mirip namun ternyata artinya berbeda. Seperti pada teks 1 kata banjir dan tergenang. Dan pada teks 2 kata maksud dan niat, hampir sama namun sangat berbeda jika di sepadankan dengan kalimat. Sedangkan teks ke 3 kata yang menuai, yaitu bisa diartikan dengan arti lain sesuai bentuk dan konteks kalimat.
Comments
Post a Comment