#25 Bangkit


 Bangkit



            Semua hal yang terjadi. Semua hal yang sudah berlalu. Semua hal yang telah diputuskan diri. Semua hal itu, rasanya ada yang dirindukan. Hal penyesalan. Ada sedikit rasa sesal. Tapi tak mengapa. Memang sesal hanya ada pada akhir kejadian. Bagaimana. Bukankah ini sudah diputuskan. Bukankah ini awal dari perubahan. Bukankah ini hal yang dirasa satu tahap untuk mencintai diri sendiri. Aku rasa ini keputusan yang tepat dan baik. Bagiku.
            Bayangan itu, bayangan yang terus datang. Akan enyah pada masanya. Pasa saat yang tepat. Semoga. Ikatan ini, ikatan nya telah berani untuk ku putus. Memang banyak ucapan yang sesal dengan diri ini. Ucapan orang lain. Tapi, aku sudah memikirkannya berkali-kali. Banyak kutanya. Banyak kucari, penjelasan dan solusi, tentunya yang baik untukku.
            Jadi kata maaf, untuk undur diri, memang tepat sasaran. Aku punya alasan. Sekarang, omongan-omongan itu hanya terus menghantuiku untuk menyesali perbuatan ini. Tapi, di sisi lain aku juga berusaha untuk menepis dan melakukan serta mencari apa yang terbaik untukku. Semoga.
            Langkah yang ku awali ini memang banyak pertanyaan. Dan banyak menggemparkan orang. Mereka menganggap aku terlalu kekanak-kanakkan. Tapi, balik lagi, aku ingin belajar untuk mencintai diri aku sendiri. Agar aku tak terus-terusan sakit dalam diam. Membisu. Tersenyum tak lepas. Bahagia yang palsu. Kepercayaan yang palsu. Dan orang itu juga telah menebaknya. Kebohongan ini. Kebisuan ini.
            Bernapas lega setelah mengakhiri semuanya. Eh, mengawali semuanya. Membangun kembali cerita yang baru. Merangkai setiap doa dan usaha di sesuatu yang berbeda. Membingkai semua pengalaman. Dan menyusuri tiap cerita dengan bersyukur. Dan tekad. Dan apapun itu yang terkait masa lalu yang kelam. Lupakan itu. Masa lalu itu. Terlalu menyebalkan.
            Terlalu mengusik pikiran. Padahal, nyatanya semua itu sudah selesai. Berakhir. Tiada lagi dia. Aku sangat bangga dengan diriku. Congratulations. Kamu hebat. Kamu berani. Ayo tingkatkan lagi. Ini bukan sebuah pelarian atau kabur dari masalah. Ini wujud sayang. Pada diri sendiri. Langkah ini memulai. Mencoba menelusuri sesuatu yang baru. Yang belum dimengerti. Namanya kebangkitan dari hidup. Yeayy. Semangat.

Comments