Dia datang. Orang yang selama ini dirindukan. Orang yang
telah membuat terluka sekaligus orang yang sangat disayangi. Lebih dari
pengorbanan yang telah ia lakukan. Diri ini belum bisa membalas, bahkan tak
akan bisa. Sangat besar jasa dan pengorbanan yang dilakukan. Taruhannya adalah
nyawa. Disaat dia datang, semuanya sangat senang. Kedatangan yang disambut
dengan kemeriahan.
Kerinduan yang mendalam. Dibalas dengan pertemuan. Walau
dengan kurun waktu yang singkat padat merayap. Namun rasa syukur telah
menyelimuti hati. Terobati walau hanya 3 hari. Perasaan yang telah menyatu
dalam kurun waktu singkat. Bagai bayangan membuntuti. Rasa yang tidak dinanti
datang kembali. Dengan sendirinya. Kebahagiaan yang telah lama hilang. Itu ada lagi.
Nyata. Pembawa suasana hati yang baik.
Semuanya seakan bergurau dengan santai. Tiada lagi rasa
Lelah. Yang ada hanya bahagia, bahagia dan bahagia. Sejenak tiada duka dan
lara. Kumpulan kata mungkin tak mampu menggambarkan perasaan itu. Tertulis saja
susah. Tiada sajak yang keluar satupun. Karena terharu menimpa diri. Seperti
membeku di tengah kedamaian. Melebur bersama hari.
Walau hanya beberapa hari tinggal. Namun kesan terukir
sangat dalam. Membisu. Dan yah ucapan yang keluar hanyalah rindu, rindu dan
rindu. Seakan dunia milik diri. Tidak terpatahkan senjata untuk terkulai.
Bersemangat untuk bangun pagi. Karena hari yang Panjang butuh rasa tenang.
Butuh asupan kebahagiaan. Butuh kedamaian.
Lalu saat kebahagiaan itu pergi. Lambat laun semakin
menitih rindu. Rasa berat untuk melepas. Karena sudah takdir mungkin. Dan jalan
dari-Nya agar mandiri. Tidak hanya hati yang diisi kebaikan, namun juga
tindakan. Sebuah pernyataan nyata untuk berdiri di bahu sendiri. Memulai
semuanya walau berat. Tak usah banyak bercakap, karena akan kerugian waktu.
Dengan waktu yang singkat. Dipaksa untuk kokoh dan
tangguh. Walau belum tau kejadian yang dimulai bagaimana nantinya. Namun
menunjukkan kepercayaan diri yang pertama. Entah tahu bagaimana esoknya. Hal
baik atau hal buruk. Kedamaian atau masalah. Selalu berucap hamasah bagi diri.
Karena semua terjadi pasti ada hikmahnya. Tujuan yang sebenarnya. Dari illahi.
Yang ditunjukkan dari sudut pandang lain.
Kadang kebahagiaan sesaat kita perlukan untuk sekedar menghibur diri yang lelah dengan segala kerumitan.
ReplyDeleteTapi setelah berlalu memang lebih menyakiti. Setidaknya kita pernah bahagia.
Menarik, Kak.
Banyak kebahagiaan sesaat. Kadang besyukur juga mereka datang
ReplyDeleteNamanya juga hidup, kebahagiaan dan kesedihan, dua2nya hanya sesaat :D
ReplyDeletedan semua yang diciptakan di dunia ini berpasang-pasangan ada pria ada wanita, ada malam ada siang, ada langit ada bumi, ada sedih ada duka, pun ada pertemuan juga ada perpisahan. namun yang demikian untuk mengajarkan kita akan arti sebuah jarak dan waktu.
ReplyDeleteMeskipun sesaat yang penting bahagia😊
ReplyDeleteya mesti diayukuri karena kitasaya bisa terus berusaha merubah nasib agar menjadi lebih baik.
ReplyDelete