Tentang Misterius
Bagaimana rasanya menjadi pribadi yang acuh, dingin dan
bodo amat terhadap sekitar. Itu menyenangkan. Awalnya. Kian hari kian terasa
perbedaan yang amatir. Tentang kesendirian. Fana dalam setiap langkah yang tak
berkutik. Semua orang mungkin menjauh, pergi, meninggalkan diri. Karena
kesalahan diri sendiri.
Sikap awal yang menjadi patokan ciri kepribadian
seseorang. Mengapa diri ini, mungkin tak bisa menjawab. Kembali kepada
keceriaan adalah hal yang tabu. Semua sudah lantas membenci. Semua mungkin tak
percaya diri sudah berubah. Malah juga bersikap sebaliknya. Bodo amat terhadap
diri.
Sebisa mungkin harus punya keramahtamahan dalam hati.
Jangan sungkan untuk bertegur sapa bila bertemu. Bibir kau gunakan untuk apa?
Makan dan ngebacot doang? Senyumlah. Kau punya nilai plus untuk terlihat asyik.
Asyik dalam mengobrol dan juga berteman. Ini memang susah. Sedikit. Tapi bila
kau jalani, lama-lama menjadi terbiasa.
Pasti hasilnya bagus. Kita dapat teman, mungkin hidup
kita tidak sekedar hampa. Ada bahan untuk berbicara. Itu suatu hal yang asyik
bukan. Daripada harus menjadi orang yang misterius. Sangat membosankan. Mungkin
lingkungan sekitar bahkan tak peduli. Diri aja ga peduli. Jadi banyak nilai
hubungan timbal balik disini.
Ada peran untuk menjadi asing, bila lingkungan tidak
mendukung. Ada peran untuk menjadi malaikat sewaktu-waktu. Bertahanlah.
Kuatkanlah diri. Jangan pernah putus asa. Terpaut emosi dan harapan orang-orang
yag berkuasa. Kita adalah kita. Ini punya kita. Kita harus bisa. Maju
melangkah. Menembus sesuatu yang kuat. Meraih lalu terus menggenggamnya.
Comments
Post a Comment