#81 Gagal

Gagal

cr:pinterest

        Disitu-situ terus bikin ga maju aja. Ga punya skill, cuma luntang-luntung aja cari duit. Bukan tugas kamu untuk mengasihi, tapi ikut terdampak getahnya. Punya mimpi. Akuilah. Jangan munafik. Raga dan pkiran ingin terus berkembang kan. Melakukan hal yang disuka. Menekuni sebuah bidang. Menjadi ahli. Dan terus maju. Namun, banyak hal yang harus direnungi. Alih-alih untuk bergerak. Malah hanya terus berpikir bagaimana caranya. Caranya hanya satu, berusaha dengan lebih giat lagi. 

        Mencoba untuk tidak termakan isu-isu yang memuakkan. Selalu mengambil celah untuh terus berjalan. Itu sulit, pasti sulit, mungkin sangat sulit. Otak ini terus berlari. Mencari jati diri. Keinginan untuk terus belajar dan naik ke level yang lebih tinggi. Jujur, pasti menginginkannya. Sangat ingin. Namun bukan dari hasil jilatan. Bukan dari hasil orang dalam. Ingin dari hasil kerja keras diri. Tangis darah. 

        Selalu berdoa untuk tidak malas bergerak. Harus naik, jangan mengalir. Aku tahu yang lalu sangat hiruk pikuk. Tapi apakah tidak mau mencoba hal yang baru. Yang lebih pikuk lagi. Untuk menemukan yang lama dicari. Jangan pernah berhenti. Sebelum semua mimpi tercapai dengan tepat.     

        Tak ada gunanya terus menyeka air mata. Jika tidak ada pergerakan perubahan. Siapa yang akan mengubah nasib kita, ya diri sendiri lah jawabannya. Tidak usah merengek untuk hal apapun. Hadapi dan terus belajar lagi. Semampunya. Terus mencoba, apapun yang harus dicoba. Jangan terikat dengan apapun, yang akan membuat sakit. 

        Kerja cerdas bukan kerja keras. Kupikir semua orang membutuhkannya. Bukan hanya satu. Tapi keduanya. Jangan lengah dan terus berada di zona nyaman. Boleh untuk mengumpulkan energi dan materi. Tapi jangan lama-lama. Sebelum semuanya terlambat, ayo berlari. Sebelum waktu terus melaju dengan cepat.

        Tidak ada kata gagal untuk seorang yang gigih. Pasti semua tercapai pada waktu nya. Jika bukan sekarang. Bersabarlah. Pasti pada suatu saat nanti akan berhasil. Jangan patah dan terus meraih. Jangan termakan omongan yang bertubi-tubi merenggut mimpi. Adakalanya kita menutup telinga untuk hal-hal buruk yang tak perlu didengar.