Bosan
Sudah pernah, sudah kebal, terlalu terbiasa. Kata-kata yang muncul di otak dan direalisasikan bibir. Dengan raut muka yang tak lagi menarik pipi ke atas. Hanya lepas begitu saja, tanpa usaha tarikan sama selalu. Walaupun pernah juga menarik pipi ke atas tapi terlihat malas menariknya. Tak terlihat mata mendukung tarikan itu. Tarikan yang seharusnya terlihat menawan. Namun, sekarang kehilangan keindahannya.
Tak jarang juga menarik pipi hanya membuat orang lain lakukan hal yang sama. Walau tubuh terasa berat menyanggupinya, menurutinya, memenuhinya. Tapi tak sampai hati mengeluarkan kata sakti. Ya.... Kata sakti, aku menyebutnya begitu. Kata-kata yang begitu sakti yang dapat membuat orang menarik niatnya serta memutar otaknya agar kita beri kata indah yang ia mau.
Big question, apakah engkau dengan sadis keluarkan kata itu atau engkau merasa sampai hati mengeluarkannya? Pasti sebagian orang akan mengalirkan listrik lebih di otak mereka. Membuat otak mereka mengepul hingga kalahkan kepulan dari kapal raksasa nan megah pada jamannya yang telah kalah dengan sebongkah es.
Pasti kau bertanya-tanya dengan kata sakti itu. Kata yang banyak aku ceritakan di atas dengan kata indah hasil kepulan otakku. Aku memang dengan sengaja tidak keluarkan kata itu di atas. Kalau kau memang penasaran dengannya tetaplah kau di sini menemani aku bercengkrama dengan kata-kata manisku. Yang kau tidak sadar kau mulai terbiasa dengannya.
Kata sakti... Kata sakti itu ialah "tidak". Kata-kata yang membuat sebagian orang merasa enggan gunakan kata itu. Kata yang telah banyak mengurungkan niat mereka, tanpa tahu niat itu apakah baik ataukah sebaliknya. Kata yang menjadikan seseorang dapat mendapatkan waktu luang untuk dirinya. Waktu yang diidamkan banyak orang. Waktu dimana tiap detiknya akan selalu ditunggu-tunggu.
Memang berat keluarkan kata itu. Tapi kau harus mencobanya, itu akan lebih nyaman bagimu Ketimbang menuruti kata mereka dengan menanggalkan keinginan dalam hatimu. Pada awalnya memang berat keluarkan kata itu, tapi lama kelamaan kau pasti terbiasa dan akan nyaman menggunakannya.
Namun, ingat kata-kataku ini sekaligus menutup cengkrama kita kali ini. Jangan terlalu sering gunakan kata ajaib itu. Kalau kau sering gunakan kata itu akan banyak kesempatan yang akan kau lewatkan. Tetapi jangan kau sering juga tanggalkan kata itu. Seimbangkanlah penggunaannya agar kau tak temui sesal di akhir kau gunakannya.
Comments
Post a Comment