#82 Sementara

Sementara

cr:pinterest


             Ga tahu harus menulis dari mana. Dan, gatau judul yang tepat untuk episode ini apa. Yang jelas, pemikiran ini tiba-tiba ada di benakku. Setelah melalui hari-hari yang sulit. Beralih kepada sesuatu yang terulang kembali. Dan sangat amat membosankan. Tapi aku menikmatinya setiap hari. Menumbuhkan segala rasa semangat untuk menjalaninya dengan kuat. Nantikan, ini bagian dari perjalanan. Sebagian perjalanan ini sudah mencentang beberapa whislist. Aku bersyukur untuk itu. Namun ternyata. Menumbuhkan whislist yang baru. Bahkan ada sedikit keserakahan di dalamnya.

        Akan kuceritakan, namun bertahap. Dengan kesibukan yang padat. Awalnya, kota ini bukan tujuanku. Tapi ternyata, menginjakkan diri ke kota ini, menumbuhkan harapan baru. Banyak harapan dan mimpi yang harus aku wujudkan. Ambisi itu, kembali berkobar. Ada banyak alasan untuk menjawab semua pertanyaan, kenapa aku memilih ingin menetap sementara. Banyak yang harus aku lakukan disini, yang satupun saja, belum terpenuhi. Dan semoga yang tersemogakan terwujud. Hingga aku bisa pulang, membawa kedamaian.

        Melalui banyak realita pemikiran manusia yang berbeda-beda. Diantara satu dengan yang lainnya punya ambisi juga. Ada yang kearah yang positif, ada juga yang kearah negatif, seperti pemborosan misalnya. Aku tidak men-judge, realitanya aku juga merasakan hal yang sama. Seperti yang lainnya, ego untuk memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain. Itu hal-hal yang buruk dan negatif. Tapi, dinormalisasikan sebagai self reward katanya. Pemborosan berkedok self reward.

        Aku tidak akan menyerah untuk prahara ini. Judulnya pun entah aku tak tahu. Aku hanya ingin menulis mengungkapkan perasaanku. Itu saja cukup. Cukup menguras batin dan emosi. Mungkin kalau ditulis dalam sebuah cerita akan menjadi beberapa episode yang tak terhenti. Mulai dari ketidaktauan jadi sesuatu hal yang pasti dan terus berputar di kepala dan otak. Berjuang untuk diri sendiri ternyata lebih melelahkan. Banyak yang harus diperbaiki untuk menjadi seorang kuat dan pemberani.

        Kita harus bisa punya batasan diri. Batasan dalam hal apapun yang perlu dilakukan. Lagaknya bertahan memang se-struggle itu. Bukan saatnya menyerah. Belum habis jua energiku. Walaupun tiap hari diiringi harapan. Namun laju tak akan henti. Aku berdoa untuk keselamatanku dan sekitar. Semoga semua baik-baik saja. Semoga saja apa yang tersemogakan. Sampai nanti pada akhirnya. Harus lebih hati-hati dalam memilah. Beranjak atau terinjak.      



Comments