Intentional
Pengulangan hati yang terluka. Tanpa menyadari efek lawannya. Oh tidak, ini bukan semacam dendam pengulangan cerita lama. Ini termasuk hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari cerita sebelumnya. Bahwa cerita yang mendatang tidak harus seperti ini. Tidak harus terdapat pengulangan lagi. Karena tahu, akhirnya akan pilu.
Dampak pelaku memang tidak sebanyak lawannya. Memang kamu saja yang punya cerita. Ini cerita bersama. Terlukis karena adanya 2 insan atau lebih. Bukan hanya tentang kamu saja. Kamu tidak tinggal di bumi sendirian. Bukan hanya kamu yang punya hati. Semua orang punya. Tuntutlah dirimu untuk saling menghargai.
Jika sudah tau akan berdampak sakit, mengapa terus dilanjutkan. Kamu tidak mengerti. Bahkan tidak mau peduli. Sengaja ya. Sengaja untuk meneruskan cerita, padahal akhirnya saja kamu sendiri sudah tahu. Akan perih. Bahkan kamu memohon untuk berusaha. Usaha? Ya, usaha menyelamatkan diri sendiri.
Bukan egois kalo tidak ada kata palsu. Main-main dengan kata tulus. Main-main dengan pengorbanan. Memangnya siapa kamu. Raja hutan? Ratu rimba? Memangnya hanya kamu yang punya peran. Hanya kamu yang menjadi tokoh protagonis. Kamu salah. Kamu lah si antagonis.
Aku harap kita tidak menyia-nyiakan cerita ini. Mengambil pelajaran masing-masing. Mungkin salah paham akan terus terjadi. Karena sudah muak dengan ekspektasi masing-masing. Tapi, dengan begitu, kita dapat terus tumbuh. Menjadi pribadi yang lebih baik. Dan bersungguh-sungguh untuk kehidupan mendatang. Menyelaraskan pikiran dan hati.
Comments
Post a Comment